SEPULUH negara ASEAN akan menjadi seperti satu desa besar yang dipersatukan dalam komunitas Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 mendatang. Tidak ada lagi hambatan dalam perdagangan barang dan jasa. Aturan yang biasanya hanya berlaku di satu negara, dengan adanya kerja sama ini akan berbeda. Tentu, ibarat istilah yang sering terdengar, penerapan MEA pada 2015 nanti bagaikan dua mata pisau belati. Di satu sisi memberikan peluang besar dalam mengembangkan perdagangan. Namun di sisi lain, bisa berdampak buruk bagi perekonomian khususnya bagi pelaku usaha yang berskala kecil dan menengah. Dalam satu kesempatan baru-baru ini, saat pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI )di Batam, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Saut Situmorang, mengatakan, ada dua perspektif yang akan terlihat dari penerapan MEA 2015 ke depan. Kebetulan, saat pertemuan itu, APEKSI mengangkat tema “Upaya mengoptimalisasi manfaat dan antisipasi terhadap ...
6 Januari 1999 – Karena setiap jengkal langkah, memiliki berjuta kisah dan hikmah – 18 Ramadhan 1419